Kelas 7 SEMESTER 1
Pengertian Seni
I. SENI DAN KEINDAHAN
Pengertian
seni sampai sekarang masih terus berubah mengikuti perkembangan jaman.
Sejak dulu para tokoh dan seniman membuat definisi tentang seni tetapi
kesemuanya tidak dapat membuat batasan yang tepat.
- Pengertian kata seni kita ambil dari
Inggris art, yang berakar pada kata Latin ars, yang
berarti: ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau
proses belajar.
Dengan kata
lain seni atau kesenian berarti :
Satu ekspresi, gagasan atau perasaan manusia yang
diwujudkan melalui pola kelakukan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis
dan bermakna.
a. Cabang
Seni
Secara umum
seni terbagi menjadi empat cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan
seni teater atau drama. Perbedaan yang terdapat pada keempat cabang seni
ter-sebut adalah media yang digunakan, yaitu :
1. Seni Rupa
menggunakan media melalui unsur-unsur seni rupa seperti titik, garis, bi- dang,
bentuk, warna, tekstur dan gelap terang.
2. Seni
Musik menggunakan media melalui suara yang dihasilkan oleh manusia atau alat tertentu.
3. Seni
Tari menggunakan media gerak tubuh manusia.
4. Seni
Teater atau Drama menggunakan media gerak tubuh, suara dan rupa.
Seni Rupa adalah
sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan
warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola
tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun
dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna.
Karya seni
rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Karya seni rupa dua dimensi
Karya seni
rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan
lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
2. Karya seni rupa
tiga dimensi.
Karya seni
rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar
dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh : seni
patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
b. Fungsi
Seni
Sejak jaman
prasejarah, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari seni. Nenek moyang
kalian membuat lukisan primitif pada dinding-dinding goa tempat tinggalnya,
membuat perkakas, perhiasan dari tulang binatang buruan atau menari-nari
disekeliling api unggun sambil menyanyi dalam upacara ritual dan sebagainya.
Hal itu sebagai usaha mengungkapkan ekspresi yang dirasakan dengan kegiatan
tersebut. Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Seni telah disadari keberadaannya. Sehingga
perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni semakin dapat dirasakan.
Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang
berdaya guna dalam kehidupan mereka
Berdasarkan
kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Aplied
Art (seni pakai atau terapan)
Seni Terapan atau seni pakai (applied
art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis.
Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan
lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan
daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak
lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya
seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak
memperhitungkan fungsi.
2. Pure Art
(seni murni atau seni indah)
Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni
umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik.
Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam
seni murni yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni
kerajinan.
Berdasarkan
fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dibagi menjadi beberapa
kelompok :
1. Fungsi
Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah
emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fisik
Fungsi ini
banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana,
perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Emosional
Fungsi ini
dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau
konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
2. Fungsi
Sosial
Fungsi
sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak
dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang
:
a. Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas
kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan
sebagainya.
b.
Komunikasi
Seni dapat
digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan,
gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan
lain-lain.
c. Edukasi /
Pendidikan
Pendidikan
juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi
pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
d. Religi /
Keagamaan
Karya seni
dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat
ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
c. Unsur
Seni Rupa
Karya seni rupa 2 dimensi akan menjadi sebuah karya
yang baik jika dapat memenuhi 7 (tujuh) unsur seni rupa berikut :
1.
Garis
2.
Bidang
3.
Ruang
4.
Warna
5.
Tekstur
6.
Bentuk
7.
Gelap Terang (cahaya)
1. GARIS
Garis adalah
unsur seni rupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik. Garis
selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya
seni rupa. Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang
diciptakan (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
Garis
alamiah : garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara
permukaan laut dan langit.
Garis yang
diciptakan :
Pada gambar
ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok
(figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik
(tekstur) yang berbeda. -tidak disengaja.
Fungsi garis:
1. Untuk memberikan representasi atau citra
struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis
kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
2. Untuk
menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement),
nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut
juga garis grafis.
3. Untuk memberikan kesan
matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut
garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan
meraba.
Sifat garis:
1. Sifat
garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:
2. Garis
lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti
tenang, statis atau stabil.
3. Garis
putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
4. Garis
silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
5. Garis
lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
2. BIDANG
Unsur bidang
dalam senirupa adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan
garis-garis dalam kondisi tertentu. Bidang dapat diamati secara visual pada
tiap benda alam dan pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan antara
bidang alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
Bidang
alamiah : bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang
laut dsb.
Bidang yang
dicipta : Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja
dibuat
Bidang yang
timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja
Fungsi
bidang:
1. Untuk
menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm)
dan nilai arah (direction).
2. Untuk
memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan
patung.
3. Untuk
memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang,
lebar dan tinggi.
Sifat
bidang:
1.
Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan
gerak.
2. Bidang
bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil, kadang-kadang gerak.
3. Bidang
segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamais.
4. Bidang
bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.
3. RUANG
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati.
Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang
dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda,
ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis
pembatas pada kertas. Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa, karenanya
dibedakan antara ruang alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja atau tidak
disengaja).
Contoh:
Ruang
alamiah:
Ruang yang
terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya
seperti pada pemandangan alam.
Ruang yang
diciptakan :
- Ruang
interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana yang
dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau gereja. -disengaja.
- Ruang
yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada
sebuah lukisan. -tidak disengaja.
Fungsi
ruang:
1. Untuk
memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan
plastisitas pada sebuah lukisan alam.
2. Untuk
menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti
pada karya arsitektur dan seni patung.
3. Untuk
memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga
gelas), ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
1. Ruang
terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling
benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/
kelanggengan.
2. Ruang
tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti
ruang interior bangunan atau ruang patung.
3. Ruang
perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang,
seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar
(macrocosmos).
4. Ruang
gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena
pembubuhan warna, seperti pada lukisan.
4. WARNA
Beberapa
istilah yang perlu diketahui dalam teori warna diantaranya;
1. Warna
Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari
campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
2. Warna
Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya
warna ungu, oranye (jingga) , dan
hijau,
3. Warna
Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder,
4. Warna
analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju
warna kuning, dan lain-lain,
5. Warna komplementer, yakni warna
kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning
dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
5. TEKSTUR
Tekstur
adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang
dapat dilihat dan diraba.
Tekstur yang
dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur
alamiah dan tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta
oleh alam, seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah watak
bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada
bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu.
Fungsi tekstur : untuk memberikan watak tertentu
pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur
dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan
bentuk patung.
6. BENTUK
Kata bentuk
dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak
nyata. Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari
obyek yang dijiwai yang disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris
disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb.
Fungsi bentuk: Pada karya senirupa, bentuk
diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi untuk
diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya (functional
form). Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada
lukisan dan patung.
Jenis / sifat bentuk:
1. Bentuk
organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk mahluk
hidup, seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.
2. Bentuk
dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang, bentuk
yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan
lukisan.
3. Bentuk
tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang, lebar
dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
4. Bentuk
diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb.
5. Bentuk
berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung dsb.
6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan
patung.
7. GELAP TERANG
Cahaya yang
dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi:
Cahaya
alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan,
cahaya petir atau cahaya apai.
Cahaya buatan
manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya.
Pada karya
senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya
untuk memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap
dan terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Fungsi gelap terang (value)
1. Unsur
gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi,
misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema
peperangan dengan ungkapan gelap terang.
2. Unsur
gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai emosi,
misalnya cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat
pada interior mesjid atau gereja.
3. Unsur gelap terang
(cahaya) pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis pada
benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini
gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
Ragam Seni Rupa Daerah
A. CORAK
SENI RUPA NUSANTARA
Bagi kalian yang suka bepergian ke lain kota atau
mengunjungi daerah lain, tentu melihat banyak sekali bentuk karya seni yang
menjadi ciri khas daerah. Biasanya benda-benda tersebut dijual sebagai
souvenir atau kenang-kenangan bahwa kita pernah mengunjungi tempat itu.
Jika diamati mungkin beberapa karya seni daerah yang kamu lihat mempunyai
fungsi yang sama, tetapi coba perhatikan bentuk dan corak ragam yang
menghiasinya, tidak ada yang sama setiap daerah. Pada materi sebelumnya, kalian
telah mempelajari bahwa keragaman sosial budaya, alam lingkungan dan masyarakat
memunculkan bentuk ungkapan seni yang beranekaragam. Inilah yang disebut
dengan seni rupa daerah, yaitu karya seni rupa yang diciptakan oleh
sekelompok masya-rakat di daerah-daerah Nusantara. Dalam perkembangannya, karya
seni rupa daerah ini dapat dikelompokkan ber-dasarkan gaya dan bentuk
penyajiannya yaitu :
a. Corak
Tradisional
Bentuk karya
seni yang bercorak tradisional biasanya selalu menggunakan bentuk-bentuk gambar
atau patung dengan motif yang sama. Karena hanya terdapat pada daerah
tertentu dan berbeda dengan daerah lainnya maka hal ini menjadikan suatu
ciri khas ragam hias daerah. Corak ragam hias tradisional daerah ini dapat
kalian jumpai sebagai hiasan (ornamen) benda-benda kerajinan tangan
seperti keramik, anyaman, pigura, hiasan rumah, meubel ukir dan lain-lain. Kehidupan
di pedalaman seperti gunung dan hutan memberi pilihan obyek ragam hias yang
sering dijumpai seperti buah-buahan, bunga, gunung dan hewan ternak.
Sedangkan bagi masyarakat pesisir pantai akan memilih obyek dan tema ragam
hiasnya dari bentuk-bentuk seperti ikan, ombak, perahu, karang dan
sebagainya. Dengan demikian, meskipun tema dan obyek yang dipilih sama yaitu
hewan, tumbuhan dan manusia, masing-masing daerah mempunyai gaya dan bentuk
yang berbeda. Hal ini tergantung pada krea-tifitas masyarakat daerah
tersebut. Misalnya bentuk gambar manusia pada ragam hias Jawa Tengah
berbeda dengan bentuk manusia pada ragam hias Irian atau bentuk burung pada
ragam hias di Bali berbeda dengan bentuk burung pada ragam hias di Sumatera dan
sebagainya.
b. Corak
Modern
Perkembangan
jaman membawa akibat perubahan pada alam lingkungan dan kehidupan sosial suatu
masyarakat. Termasuk didalamnya perkembangan pada teknik, gagasan maupun
gaya penyajian karya seni suatu daerah. Jenis karya seni maupun pola
ragam seni rupa tradisional sedikit demi sedikit berubah, berkembang baik
sebagian maupun keseluruhan bentuknya.
Corak modern dikelompokkan menjadi 3
yaitu :
a. Karya
Representatif
Yaitu karya seni rupa yang mengambil obyek
alam nyata seperti apa adanya.
b. Karya
Dekoratif
Karya seni rupa dengan obyek yang bentuk
dan bidangnya sudah mengalami perubahan bentuknya seperti disederhanakan atau
digayakan.
c. Karya
Abstrak
Disebut juga non representatif karena obyeknya
tidak mengambil dari bentuk nyata (khayalan).
Corak
tradisional maupun corak modern pada ragam seni rupa nusantara tidak diterapkan
pada karya 2 dimensi saja tetapi juga pada karya-karya seni rupa 3
dimensi. Contohnya pada lukisan, ragam hias batik, keramik, anyaman,
kriya dan patung. Baik pada karya seni rupa murni (pure art) maupun pada
karya seni rupa terapan (aplied art).
Menggambar Bentuk
Pada
dasarnya menggambar bentuk adalah kegiatan merekam obyek di atas sebidang datar
(dua dimensi) melalui media secara tepat dan mirip sesuai obyeknya dengan
memperhatikan bentuk, warna, perspektif, proporsi, komposisi dan bayang-bayang.
Jadi apabila kalian melakukan pengamatan (melihat) benda-benda yang ada
disekitar kalian kemudian menggambar atau memindahkan bentuk benda tersebut ke
atas bidang datar (kertas) sesuai dengan bentuk, warna, garis maupun sifatnya,
maka sudah dapat dikatakan kalian membuat gambar bentuk. Pada perkembangannya,
istilah gambar bentuk hanya ditujukan untuk obyek-obyek dari benda mati yang
dikenal dengan still life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan obyek
manusia dikenal dengan istilah menggambar model. Menggambar bentuk tidak
sama dengan menggambar ekspresi atau menggambar illustrasi karena :
a. Menggambar
bentuk harus menggunakan obyek yang dilihat secara langsung, tidak boleh hasil
imajinasi.
b. Menggambar
bentuk harus teliti dalam mengamati sehingga gambarnya sesuai seperti apa yang
kita lihat ketika menggambar.
c. Dalam menggambar bentuk harus membedakan
bagian benda yang terkena sinar dan yang tidak (bayangan benda).
I. OBYEK
GAMBAR BENTUK
Obyek yang digunakan dalam menggambar bentuk
bermacam-macam, namun dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar, yaitu
:
a. Bentuk
Geometris, yaitu obyek-obyek yang mempunyai bentuk beraturan.
- Bentuk Kubistik
Obyek yang
mempunyai bentuk dasar piramida, kubus, balok, prisma dan limas.
Contohnya almari, kulkas, meja, kursi, buku, bangunan rumah, televisi, koper
dan sebagainya.
- Bentuk Silindris
Obyek yang
mempunyai bentuk dasar tabung, kerucut. Contohnya kipas listrik, botol,
kendi, topi, pensil, panci, ember dan sebagainya.
- Bentuk Bola
Obyek yang
mempunyai bentuk dasar bola. Contohnya bola lampu, buah kelapa, buah
jeruk dan sebagainya.
b. Bentuk
Non Geometris, yaitu obyek-obyek yang bentuknya tidak beraturan (bukan
kubistik, silindris dan bola). Contohnya sebongkah batu, air, api,
sayur-sayuran dan sebagainya.
II. MEDIA
MENGGGAMBAR BENTUK
Yang dimaksud dengan media disini adalah bahan dan
alat-alat menggambar yang diperlukan dalam menggambar bentuk.
a. Bahan
yang digunakan :
1. Bidang
gambar dapat menggunakan kertas gambar, karton, papan tulis atau benda-benda
lainnya yang mempunyai bidang datar.
2. Pewarna yang biasa digunakan
antara lain pastell, crayon, cat air, cat minyak, pensil konte dan
sebagainya
b. Alat
yang digunakan :
Pada
dasarnya semua jenis alat gambar dapat kalian gunakan untuk menggambar bentuk
diantaranya, pensil, kuas, pena gambar, palet dan tempat air.
III. PRINSIP
GAMBAR BENTUK
Untuk dapat membuat gambar bentuk yang baik, kalian
harus memperhatikan beberapa prinsip seni rupa (desain). Karena hal ini
bertujuan agar gambar yang kalian buat sesuai dan mirip dengan bentuk
aslinya. Prinsip seni rupa yang dimaksud adalah perspektif, komposisi,
proporsi dan bayang-bayang.
a.
Perspektif
Dengan menerapkan prinsip perspektif maka gambar yang
dibuat akan memunculkan kesan keruangan (kedalaman) dan obyek yang digambar
sesuai dengan apa yang terlihat. Hal ini seperti pengertian perspektif
yaitu menggambar sesuai pandangan mata (prospectiva dalam bahasa Italia berarti
pandangan).Dengan demikian gambar yang dibuat harus sesuai dengan yang kalian
lihat, benda yang dekat digambar lebih besar dibandingkan benda yang letaknya
jauh atau benda yang jauh warnanya lebih pudar dibandingkan dengan benda yang
dekat letaknya. Hal ini sudah dirumuskan dalam
HUKUM
PERSPEKTIF :
1. Letak
Garis horison pada bidang gambar menunjukkan letak benda terhadap tinggi mata
orang yang menggambar.
2. Titik-titik
Hilang selalu terletak pada garis Horison
3. Semua
garis yang sejajar dengan tanah digambar sejajar dengan garis horison
4. Semua
garis sejajar yang mengarah ke garis horison akan bertemu di satu titik pada
garis horison.
5. Semua
garis yang tegak lurus dengan tanah tetap digambar tegak lurus dengan garis
horison.
6. Warna
benda makin jauh makin pucat (pudar)
7. Bidang
bulat akan terlihat atau digambar menjadi bentuk elips.
Istilah-istilah dalam gambar
perspektif antara lain :
Ø Garis Horison (GH) ,
yaitu garis maya batas antara bidang langit dan tanah. Disebut juga cakrawala
yang menjadi ukuran tinggi mata penggambar pada bidang gambar.
Ø Titik Hilang (TH),
yaitu titik pertemuan semua garis atau bidang yang mengarah dan menghilang pada
garis horison. Semua titik atau benda yang semakin jauh dari pandangan
akan menghilang pada titik hilang ini.
SEMESTER 2
Standar
kompetensi : mengapresiasi Karya Seni
Kompetensi
dasar :Mengidentifikasi jenis karya
seni rupa terapan daerah
Indikator
: Menyebutkan jenis karya seni rupa daerah
Menyebutkan
unsur dan teknik berkarya seni rupa daerah
Menyebutkan
5 tingkatan apresiasi seni rupa daerah
Menyebutkan
5 kriteria seni rupa yang baik
Menyebutkan
keunikan karya seni rupa
Membuat
ulasan apresiasi seni rupa daerah.
Pertemuan I
Jenis karya seni rupa terapan daerah
Seni rupa
terapan daerah adalah karya seni rupa yang bercorak sesuai etnik daerah
tertentu yang selain Mempunyai nilai keindahan juga memiliki nilai guna.
Jenis karya seni rupa daerah
1.
Seni Patung
Seni patung
adalah karya seni 3 dimensi yang meniru bentuk alam dibuat dengan teknik pahat
dan teknik membentuk sesuai dengan bahan yang di gunakan.
Unsur dan
teknik Pembuatannya adalah bahan dari kayu dan menggunakan teknik pahat.
2.
Seni ukir
Seni Ukir
adalah menggambar pada permukaan kayu dengan menggunakan pahat ukir atau pisau
ukir.Passura’ adalah nama ukiran toraja yang terkenal.terdiri dari berbagai
macam ukiran dan semuanya mempunyai nilai filosofi dan makna tersendiri sesuai
bentuk ukirannya.
3.
Seni anyam
Bahan yang
di gunakan untuk menganyam misalnya rotan,mendong,bambu,lontar
pandan,rafia,benang,serat rosella,lidi.hasil karya anyam antara lain :
tikar,topi,keranjang,tas,La’ka’,
4.
Tenun
Jenis
kerajinan ini sangat terkenal di daerah Sa’dan, Rongkong Mamasa dan Simbuang
(Toraja Barat), bahan dasar untuk tenunan ini adalah kain yang ditenun dari
benang kapas yang dipintal secara tradisional. Bahan pewarna yang asli terbuat
dari tanah berwarna dari kulit pelepah (pa’pak), biji serta dedaunan jenis tanaman
tradisional tertentu. Warna yang banyak ditampilkan adalah warna merah, kuning,
hitam, hijau dan biru di samping warna putih.
Pada mulanya corak tenunan ini hanya berupa garis-garis lurus berwarna
selang-seling, namun dewasa ini sudah banyak yang diberi motif rumah Toraja,
dan lain-lain motif ragam hias yang membuatnya semakin menarik. Perkembangan
ini tidak terlepas dari kemampuan para pengrajin tenunan menggunakan jenis
benang yang lebih modern tetapi tetap ditenun dengan ciri khas Toraja yaitu dengan
alat tenun bukan mesin (alat tradisional). Pada akhir-akhir ini tenunan Toraja
telah banyak digunakan sebagai pakaian adat Toraja baik oleh kaum wanita maupun
pria termasuk menjadi bahan jas dan busana pengantin. Busana sejenis ini banyak
kita jumpai pada acara Rambu Tuka’ ataupun pada acara Festival Budaya Sulawesi
Selatan atau Festival Budaya Toraja.
Kerajinan
Merangkai Manik-manik
Keterampilan
merangkai manik-manik seperti keterampilan menenun jumlahnya sangat terbatas.
Keberadaan pengrajin yang juga harus memiliki kemampuan seni tinggi ini, sangat
menolong tersedianya asesoris pakaian adat serta bahan dekorasi untuk
tempat-tempat berlangsungnya upacara baik Rambu Tuka’ maupun pada Rambu Solo’.
Contoh hiasan pada kandaore dll
Desain
Desain
adalah karya bangunan dan dekorasi.misalnya seni bangunan rumah adat
toraja,candi dan desain dekorasi untuk acara rambu tuka’ atau rambu solo’
EVALUASI
1.Tuliskan 6
jenis karya seni rupa terapan daerah
2.Tuliskan
masing-masing 1 contoh karya seni rupa toraja dari 6 jenis seni rupa terapan
tersebut.
3.Jelaskan
arti seni patung dan desain.
4.Tuliskan
alat dan bahan tenunan toraja
PERTEMUAN II
Menyebutkan Tingkatan Apresiasi dan
Kriteria karya seni rupa dan seni rupa terapan.
Apresisai adalah kemampuan seseorang
untuk mengenali,atau memahami suatu nilai yang terkandung dalam
suatu karya seni sehingga dapat memberi panghargaan atau penilaian.
Tingkatan apresiasi meliputi :
1.Penikmatan
Seorang
penikmat dapat merasakan senang dan puas serta mendapatkan pengalaman saat mengamati
suatu karya seni.
2. Pemahaman
Pemahaman merupakan tindakan menganalisis dan
menyimpulkan pendapat setelah mengamati suatu karya seni.
3. Penghargaan
Penghargaan
adalah sikap seseorang dalam menanggapi dan memahami isi pesan pada karya
yang di amati sehingga mampu memberi penilaian.
4. Penghayatan
Penghayatan
merupakan tindakan meyakini dn menghayati hakikat sebuah karya.
5.
Implikasi
Implikasi
adalah mendayagunakan hasil penilaian sehingga mampu melahirkan ide-ide baru.
KRITERIA KARYA SENI RUPA MURNI
Kriteria yang dinilai dalam
mengapresiasi karya seni rupa adalah :
1.
IDE/Gagasan
Kekaguman
terhadap sesuatu/keindahan alam dapat membangkitkan Ide atau gagasan yang di
tuangkan dalam bentuk karya.karya seni yang lahir dari ide Atau gagasan aadalah
karya yang berbobot.
2.
Kreativitas
Kreativitas
adalah kemampuan menciptakan karya yang belum pernah ada,yang mempunyai
arti dan nilai baru.
3.
Komposisi
Komposisi
adalah penataan unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi suatu dsain yang
matang,memiliki susunan nilai seni yang tinggi.
4.
Gaya perseorangan
Gaya
perseorangan merupakan Pemilihan,pengolahan bahan dan teknik berkarya merupakan
cerminan cita dan visi atau pandangan pribadi seseorang.
5.
Teknik dan wujud.
Teknik adalah cara seseorang mewujudkan ide menjadi suatu
karya yang menarik.
KRITERIA KARYA SENI RUPA TERAPAN
Karya seni rupa terapan kriterianya
ditambah 3 yaitu
1.
Keamanan
Karya yang
dibuat harus nyaman dan aman pada saat di pakai.tidak menimbulkan gangguan,atau
kecelakaan
2.
Kenyamanan
Karya harus
memiliki nilai praktis,keserasian dengan pemakainya sehingga enak/nyaman
di gunakan
3.
Keluwesan
Bentuk dan
wujudnya luwes,memberi kemudahan pemakainya.
EVALUASI
1.Apakah
yang dimaksud apresiasi ?
2.Tuliskan 5
tingkatan apresiasi
3.tulkiskan
kriteria karya seni rupa dan kriteria karya seni terapan
PERTEMUAN
III
KEUNIKAN
KARYA SENI RUPA
Keunikan karya seni rupa artinya karya seni yang
dibuat tiada tandingannya,suatu karya yang khas,spesifik dan istimewa.
Tahapan
mengapresiasi Keunikan karya seni rupa
1.
Keunikan ragam objek,tema dan makna,arti lambang atau
isi karya berdasarkan proses mewujudkan ide dan atau gagasan seniman
2.
Keunikan ragam teknik dan bahan dalam mewujudkan
ide/gagasan menjadi bentuk karya.
Apresiasi keunikan gagasan dan teknik berkarya seni
rupa daerah dilakuakan dengan membuat ulasan apresiasi tentang karyua seni yang
di amati.
Langkah membuat ulasan apresiasi
adalah :
1.
Judul Karya yang di amati
2.
Jenis karya
3.
Bentuk Objek
4.
Teknik pembuatan
5.
Fungsi karya
6.
Tema karya
7.
Makna karya
EVALUASI
1.Apakah
yang dimaksud keunikan karya seni rupa ?
2.Tuliskan
perbedaan keunikan ragam objek dengan keunikan ragam teknik berkarya
3.Tuliskan
Langkah membuat ulasan apresiasi
4.Buatlah
ualasan apresiasi tentang ukiran pa’tedong
KELAS 8 SEMESTER 1
Ragam Karya Seni Rupa Nusantara
I. SENI RUPA
NUSANTARA
Pengertian
dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang
di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Ragam
bentuk kesenian Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang
hidup disuatu wilayah sesuai dengan adat istiadat dan kondisi
lingkungannya. Dari sekian banyak bentuk kesenian yang berkembang, salah
satunya adalah bentuk karya seni rupa.
Bentuk karya
seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan
merupakan bentuk pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari
masyarakat yang mem-buatnya.
Meskipun
bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam
bentuk karya seni rupa daerah tersebut. Mengapa ? Karena seni
mempunyai bebe-rapa sifat sebagai berikut :
a. Kreatif
Kemampuan
untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada.
b. Individu
/ kelompok
Ciri khas
yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain
atau kelompok masyarakat lain.
c. Perasaan
Penciptaan
seni selalu melibatkan emosi, ekspresi dan perasaan.
d. Abadi
Keindahan
atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang
melihat atau mendengarnya. Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama
tergantung pada keindahan yang dihasilkan.
e. Umum
Tidak
mengenal batasan wilayah. Seni dapat diterima secara umum oleh segala
bangsa, bahasa berlaku sepanjang waktu.
Berdasarkan
dimensinya
Karya seni
rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi.
Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau
volume. Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau
tri matra, sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang
dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.
Berdasarkan
Kegunaannya
Karya seni
yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa
diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan
hidup. Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa
murni dan karya seni rupa terapan.
a. Aplied
art / Useful Art (Seni Terapan)
Yaitu karya
seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat
kebutuhan sehari-hari. Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi
ganda. Contohnya : meja, kursi, sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan
sebagainya.
b. Pure
Art / Fine Art (Seni Murni)
Yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan
batin saja. Pembuatannya hanya bertujuan untuk pemenuhan rasa keindahan
dan kebutuhan ekspresi seniman saja. Contohnya : lukisan dan patung karya
para seniman.
II. MEDIA SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
karya seni sering disebut dengan media. Dengan menggunakan sarana
atau media yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan
ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik.
Untuk itu, sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami terlebih dulu
mengenai bermacam media, sifat dan cara menggunakan serta teknik pembuatan
karya.
Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media
yaitu media suara, gerak dan rupa atau gabungan ketiganya. Namun pada
materi ini, hanya dibahas mengenai media rupa saja.
a. Media
karya 2 dimensi
Yaitu media
yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa
diantaranya adalah :
1. Pensil
Jenis pensil
dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk
pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B,
2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil
berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H
sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi
2. Pensil
Arang (Contee)
Terbuat dari
sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya
hitam pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel
dan Crayon
Dua jenis
media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali
keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel
(Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna
dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan
kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan
Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat
lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar
yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang
bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga
dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika
kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan
berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Bahan
pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a)
Cat air (barbasis air)
Jenisnya ada
2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat
plakat.
b)
Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat
ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak
mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang
digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya
ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis
kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam
air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
b. Media
karya 3 dimensi
Media yang
digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1.
Bahan Lunak
Contohnya
; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2.
Bahan Keras
Contohnya ;
kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
III. TEKNIK
BERKARYA SENI RUPA
Seperti sudah
dijelaskan sebelumnya, masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan atau
media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Hal ini juga berlaku
pada teknik pembuatan karya seni rupanya, meskipun secara umum semua
teknik yang digunakan terdapat kemiripannya, seperti beberapa teknik berikut
ini :
a. Karya
seni rupa 2 dimensi :
- Untuk
menggambar atau melukis digunakan teknik garis (linier), aquarel,
pointilis, plakat, arsir atau dussel.
- Untuk grafis digunakan teknik cetak saring (sablon)
- Untuk seni batik menggunakan teknik tutup-celup
b. Karya
seni rupa 3 dimensi :
- Untuk
patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung
dan sebagainya.
Seni Batik
I.
PENGERTIAN DAN FUNGSINYA
Membatik
merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan
menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang
dioleskan di atas selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik
tutup celup. Karya seni batik ini merupakan salah satu seni terapan
Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa Indonesia. Sekarang ini,
teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja menggunakan
alat canting tetapi sudah menggunakan jenis peralatan lain seperti kuas dan cap
(printing). Maka karya seni batik kemudian dibedakan menjadi :
a. Karya
seni Batik Tulis
Menggunakan
alat tradisional berupa canting dengan teknik yang lebih sederhana.
b. Karya
seni Batik Cap (printing)
Menggunakan
alat modern dengan teknik yang lebih bebas dan kreatif. Berdasarkan
fungsinya, seni membatik dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Fungsi
Praktis
Kain Batik
dipergunakan sebagai bahan sandang untuk pakaian, sarung bantal, taplak meja
dan sebagainya.
2. Fungsi
Estetis
Kain dengan
motif batik dapat dipergunakan sebagai karya seni hias atau lukisan.
II. POLA
BATIK
Gambar-gambar
yang digunakan dalam membatik biasanya menggunakan ragam hias. Untuk
karya seni batik tradisional selalu menggunakan ragam hias tertentu yang telah
lama diterapkan secara turun-temurun sejak jaman dulu. Ragam hias
tersebut mempunyai makna atau simbolik tertentu. Namun saat ini sudah
banyak dijumpai ragam hias batik dengan pola kreasi yang lebih bebas.
Pola Hias merupakan unsur dasar yang dapat
dipergunakan sebagai pedoman dalam mendesain sebuah hiasan
Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk
dasar dalam ragam hias, meliputi bentuk manusia, alam, tumbuhan dan hewan.
Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias
dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetik tertentu sehingga menghasilkan
bentuk yang indah
Ragam hias
dibedakan menjadi tiga yaitu :
a.
Motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal)
b.
Motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan)
c.
Motif benda mati (air, awan, batu, gunung, matahari)
(Untuk lebih
jelasnya mengenai jenis dan bentuk motif, kalian dapat membuka kembali materi
Ragam Hias kelas VII)
III. BAHAN DAN PERALATAN MEMBATIK
a. Bahan
yang diperlukan :
Bahan
utamanya adalah kain mori/ sutera, lilin (malam), soda api dan pewarna.
Jenis kain
katun merupakan jenis kain yang disarankan dan sangat baik menyerap warnanya.
Sedangkan kain sutera lebih halus dan harganya tentu saja lebih mahal.
Gunakan ukuran kain yang akan dibatik sesuai kebutuhan.
Lilin yang
digunakan untuk membatik bermacam-macam, seperti :
- Lilin
putih
- Lilin
kuning
- Lilin
hitam
ketiganya
dibuat dari minyak latung buatan pabrik
- Lilin
tawon yang dibuat dari sarang lebah
Pewarnya
yang digunakan untuk membatik dapat menggunakan pewarna modern buatan pabrik
seperti Napthol, Indigosol dan Remasol atau berasal dari alam seperti :
- Warna
hijau dari daun-daunan (daun kepyar)
- Warna
merah dari daun jati muda
- Warna
kuning dari kunyit (kunir) yang dicampur dengan kapur sirih
b. Alat yang digunakan
Peralatan tradisional yang masih sering digunakan
adalah canting, kuas, wajan, kompor, gawangan, dandang besar, sarung tangan dan
setrika.
Canting merupakan alat pokok yang digunakan
untuk menuliskan lilin cair di atas kain. Alat ini terbuat dari tembaga
dengan tangkai kayu. Badan canting digunakan untuk mengambil dan
menampung lilin cair dan carat (pipa kecil diujung badan canting) digunakan
sebagai jalan keluarnya lilin cair.
Berdasarkan
fungsinya dibedakan :
- Canting
reng-rengan (untuk membuat desain awal)
- Canting
isen (untuk mengisi bidang yang sudah dibuat polanya)
Berdasarkan
ukurannya dibedakan :
- Canting
kecil
- Canting
sedang
- Canting
besar
Berdasarkan
jumlah caratnya dibedakan :
- Canting
cecekan (bercarat tunggal)
- Canting
loron (bercarat dua)
- Canting
telon (bercarat tiga)
Wajan digunakan
sebagai wadah lilin yang dipanaskan diatas kompor
Kompor digunakan
untuk memanaskan lilin
Gawangan terbuat
dari kayu atau bambu digunakan untuk membentangkan kain sehingga mempermudah
menuliskan lilin menggunakan canting
Sarung
tangan digunakan untuk pelindung tangan pada saat proses pewarnaan
Dandang
besar digunakan
untuk mencelup kain yang telah selesai dibatik dalam proses pewarnaan dan
pelarutan lilin
Sterika digunakan
untuk menghilangkan sisa lilin yang masih menempel dengan cara menyetrika kain
batik dengan kertas koran diatasnya sehingga lilin akan menempel ke kertas
IV. PROSES MEMBATIK
Langkah-langkah dalam proses membatik yaitu :
a. Membuat
desain pada kertas terlebih dulu atau langsung pada kain.
b. Persiapan
alat dan mencairkan lilin dalam wajan
c. Lilin
cair diambil menggunakan canting dan dioleskan ke atas kain sesuai dengan
gambar yang sudah dibuat
d. Setelah
selesai kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna dilanjutkan dicelup ke dalam
larutan garam lalu bilas
e. Jika
ingin menggunakan warna kedua, maka :
f. Ulangi
langkah ketiga untuk menutup kain yang dikehendaki tetap pada warna pertama
g. Setelah
itu kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna kedua dilanjutkan dicelup ke
dalam larutan garam lalu bilas
h. Jika
ingin menggunakan warna ketiga, maka :
i. Ulangi
langkah ketiga untuk menutup kain yang dikehendaki tetap pada warna kedua
j. Setelah
itu kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna ketiga dilanjutkan dicelup ke
dalam larutan garam lalu bilas
k. Setelah
selesai, masukkan kain ke dalam dandang berisi larutan soda api untuk
melarutkan lilin yang menempel di kain.
l. Bilas
lalu dijemur (diangin-anginkan) di tempat teduh tidak langsung dibawah sinar
matahari.
SENI UKIR
Menggambar Illustrasi
I. PENGERTIAN DAN FUNGSINYA
Kata
Illustrasi yang bahasa Inggrisnya “Illustration” ternyata berasal dari bahasa
Latin “Illustrare” yang berarti membuat terang (menjelaskan). Selain
fungsi dasarnya menjelaskan sesuatu (bacaan), gambar illustrasi juga berfungsi
sebagai penghias yang memperindah tampilan.
Gambar
illustrasi sering disamakan dengan gambar bercerita. Pernyataan ini
sering dikaitkan dengan bentuk lukisan tradisional khas Bali atau lukisan
wayang beber yang bercorak dekoratif dengan unsur cerita didalam lukisannya.
Hal ini dikarenakan keduanya sama-sama menggunakan unsur cerita. Lukisan
dan gambar illustrasi hanya dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan
penempatannya. Gambar illustrasi lebih ditekankan pada fungsinya sebagai
penjelas, penghias dan pelengkap suatu bacaan.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam membuat gambar illustrasi antara lain :
1. Gambar
sesuai dengan cerita atau tema pokok.
2. Menonjolkan
obyek utama.
3. Memiliki
ciri-ciri tersendiri (karakter).
4. Menarik
dan sederhana.
5. Mudah
dipahami (komunikatif).
6. Adanya
latar belakang / gambar pelengkap.
7. Menggunakan
media yang tepat.
Tujuan atau
sifat pokok (Primer) pembuatan gambar illustrasi adalah komunikatif,
artinya dengan gambar illustrasi yang menjelaskan teks bacaan, maka pembaca
akan lebih memahami isinya.
Sifat ini berkaitan dengan penempatan gambar
illustrasi pada buku-buku pelajaran, koran, komik dan sebagainya.
Sedangkan tujuan sekunder gambar illus-trasi adalah sebagai penghias tampilan
seperti hiasan sampul, pengisi bidang-bidang yang masih kosong, penunjuk atau
pengantar suatu artikel.
Namun demikian dalam perkembangannya, gambar
illustrasi sekarang dapat berdiri sendiri menjadi sebuah karya seni rupa 2
dimensi terlepas dari fungsinya sebagai sarana menjelaskan sebuah cerita.
Orang-orang yang berprofesi sebagai pembuat gambar illustrasi disebut dengan Illustrator.
Beberapa tokoh illustrator Indonesia yang karyanya
dimuat di media cetak antara lain :
Ø
Majalah
Horison
= Zaini, Sri Widodo, Hardi
Ø
Majalah Tempo
= S. Prinka
Ø
Majalah
Varia
= Delsy Samsumar
Ø
Majalah
Intisari
= Henk Ngantung
Ø
Majalah
Aktual
= Dedi Suardi
Ø
Majalah
Bobo
= Cahyono, Adi Permadi
Ø
Majalah Kuncung
= Damarto, Mulyadi W.
Ø Koran
Kompas
= G. M. Sidharta
Ø Koran
Suara Merdeka = Prie G.S. Gunawan
II. UNSUR
GAMBAR ILLUSTRASI
a. Gambar
Manusia
Sebelum
dapat menggambar obyek manusia, kalian harus memahami terlebih dahulu anatomi
(bentuk tubuh) dan proporsi (perbandingan) manusia dengan baik. Anatomi
adalah kedudukan struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil, cekung
cembung tubuh manusia. Proporsi adalah perbandingan bagian
perbagian dengan keseluruhan.
Hal ini
untuk mengetahui berapa perbandingan ukuran kepala dengan tubuh, berapa panjang
lengan atas dibandingkan lengan bawah, berapa ukuran lebar bahu dibandingkan
tinggi badang dan sebagainya. Begitu juga pemahaman bagaimana bentuk
jari, tangan, hidung, mata, kaki dan anggota tubuh yang lain.
Secara umum
proporsi tubuh manusia adalah :
Ø
Tinggi manusia dewasa
(Indonesia) = 7 x tinggi
kepalanya
Ø
Tinggi manusia dewasa
(Barat)
= 7 ½ x tinggi kepalanya
Ø
Tinggi manusia dewasa (Superhero)
= 8 x tinggi kepalanya
Ø
Tinggi anak-anak usia 10
tahun
= 6 x tinggi kepalanya
Ø
Tinggi anak-anak usia 5
tahun
= 5 x tinggi kepalanya
v
Tinggi balita usia 1
tahun
= 4 x tinggi kepalanya
Ø Bahu
pria lebih lebar daripada bahu perempuan
Ø
Panjang telapak tangan sama dengan lebar wajah
Ø
Panjang telapak kaki sama dengan tinggi wajah
Ø Letak
mata setengah tinggi wajah
Ø
Panjang mata seperlima lebar wajah
Ø Letak
cuping hidung ditengah-tengah antara letak mata dan dagu
Ø Letak
bibir ditengah-tengah antara cuping hidung dan dagu
Ø
Panjang telinga sebatas tinggi mata dengan cuping hidung
dan
seterusnya kalian dapat lebih memahami dengan gambar berikut :
b. Gambar
Binatang
Hampir sama
dengan menggambar manusia, menggambar binatang juga harus menguasai dulu
anatomi dan proporsinya. Banyaknya jumlah dan jenis binatang yang ada,
maka obyek ini dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Binatang
Darat
Yaitu
kelompok binatang yang hidup di darat baik berkaki dua maupun berkaki empat
seperti kuda, kerbau, ayam, itik dan sebagainya.
2. Binatang
Air
Yaitu
kelompok binatang yang hidup di air seperti ikan, penyu, lumba-lumba, buaya dan
sebagainya.
3. Binatang
Udara
Yaitu
kelompok binatang yang hidup di darat tetapi aktifitas hidupnya banyak
menggunakan sayap untuk terbang seperti burung, kupu-kupu, lebah dan
sebagainya.
c. Gambar
Tumbuhan
Menggambar
tumbuhan tidak harus selalu sama mirip dengan obyeknya, karena seringkali
illustrasi menggunakan gambar tumbuhan ini hanya sekedar pengisi kekosongan
saja. Illustrasi jenis ini tidak memerlukan detil yang lengkap, namun
tetap saja perlu diperhatikan bentuk dasarnya supaya tidak kelihatan janggal.
Pada
dasarnya bentuk tumbuhan dapat dibedakan apakah jenis tumbuhan berbatang atau
tidak, bercabang atau tidak dan jenis tumbuhan rumpun atau berdiri sendiri dan
sebagainya. Perlu diperhatikan juga bahwa setiap jenis tumbuhan mempunyai
ciri-ciri atau karakter tertentu yang berbeda dengan jenis lain, baik pada
bentuk batang, daun, bunga maupun buahnya.
d. Gambar
Alam Benda
Benda-benda
yang biasa digunakan sebagai obyek dalam menggambar illustrasi terbagi dalam
dua bentuk dasar yaitu bentuk kubistis dan silindris.
III. MEDIA ILLUSTRASI
Media diartikan sebagai bahan atau peralatan yang
dibutuhkan. Dalam menggambar illustrasi tidak dibutuhkan peralatan
khusus. Berdasarkan medianya, peralatan menggambar illustrasi dibedakan
menjadi dua yaitu media hitam putih dan media warna.
Yang
termasuk media hitam putih antara lain pensil, pena, trek pen, spidol, kuas dan
tinta bak. Sedangkan media pewarna antara lain :
a. Pensil
/ spidol warna
b. Pastel
dan crayon
c. Cat
Air (berbasis air)
1.
Water colour bersifat Transparan (tembus pandang)
2.
Poster Colour bersifat Non transparan
(tidak tembus
pandang /opaque)
d. Cat Minyak (berbasis minyak)
IV. CORAK GAMBAR ILLUSTRASI
a. Realis
Realis
artinya gambar illustrasi dibuat dengan bentuk obyek yang mirip dengan aslinya
atau sesuai dengan kenyataan. Baik secara anatomi maupun proporsinya
b. Karikatural
/ kartun
Karikatur
dan kartun adalah gambar illustrasi yang bentuk obyeknya dilebih-lebihkan atau
mengalami perubahan (deformasi). Perbedaannya terletak pada tujuan
pembuatan, yaitu karikatur bertujuan untuk memberikan kritik atau sindiran
secara halus, sedangkan kartun lebih ditekankan pada penampilan obyek yang aneh
dan lucu dengan tujuan menghibur.
c. Dekoratif
Obyek yang
digunakan dalam gambar illustrasi corak dekoratif sudah mengalami penggayaan
(stilasi) yaitu perubahan bentuk dengan cara menambah atau mengurangi garisnya
tanpa meninggalkan bentuk obyek aslinya.
d.
Ekspresionis
Gambar
illustrasi dengan bentuk ini lebih menekankan pada ekspresi pembuatnya.
Ketrampilan si pembuat serta teknik yang digunakan sangat menentukan hasil
akhir gambar illustrasi ini. Biasanya banyak dijumpai pada jenis
illustrsasi pada karya sastra.
SENI MUSIK
1. Definisi Seni
Seni adalah Hasil Karya Manusia yang sengaja dibuat
untuk suatu keindahan.
Dari definisi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut
:
Syarat Dikatakan
Seni,
1.
Buatan Manusia,
Sesuatu boleh dikatakan
seni apabila dibuat oleh manusia contoh :
- Sarang burung yang
indah bukan seni,
- Suara Burung yang
merdu bukan Seni karena dibuat oleh binatang
- Bunga yang indah atau pemandangan yang
indah bukan seni karena dibuat oleh Tuhan
2.
Sengaja,
Karya yang dibuat harus sengaja dengan
sadar, bukan tidak sengaja karena kaget ataupun faktor yang lain
3.
Untuk Keindahan, Karya yang dibuat memang untuk
keindahan. Oleh sebab itu kita harus dapat memilah mana sesuatu yang seni mana
yang tidak.
2. Pembagian Seni
Cabang seni kita kelompokkan menjadi 4, yaitu :
1. Seni Musik,
Dikatakan Seni Musik apabila karya tersebut berupa suara. Misalnya :
bermain musik, bernyanyi, paduan
suara.
2.
Seni Rupa,
apabila karya tersebut berupa benda. Misalnya : Lukisan, ukiran, patung,
tembikar, anyaman, keramik, dll.
3.
Seni Tari,
apabila karya tersebut berupa gerakan. Misalnya : Tarian, joget, disco,
dansa, dll.
4.
Seni Sastra,
apabila karya tersebut berupa cerita. Misalnya : Sandiwara, Sinetron, Film,
Novel, Cerpen, dll.
3. Seni Musik
Seperti dijelaskan pada materi sebelumnya bahwa Seni
Musik adalah suatu hasil karya cipta manusia yang berupa atau bersumber dari
suara. Tanpa adanya suara tidak mungkin terbentuk musik. Untuk memperjelas
materi di atas akan kami jelaskan mengenai suara.
Ø Suara
Suara disebut juga bunyi adalah benda yang bergetar. Berdasarkan getarannya
suara dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Desah, adalah suara yang tidak teratur
getarannya.
contoh :
orang menangis, suara petasan, suara motor, suara bom, suara orang di pasar,
suara orang berkelai, suara kentut, dll.
2.
Nada, adalah suara yang teratur getarannya.
contoh : orang bernyanyi, suara
gitar, suara piano, suara bass, suara recorder/seruling, suara harmonika, dan suara alat musik yang lain
Ø Musik adalah suara
yang teratur melodinya (tinggi rendah nada), rythmenya (ketukan), dan
harmonisasinya
4. Titi Nada
Titi Nada adalah istilah lain dari notasi balok.
Berbeda dengan not angka atau solmisasi, untuk lebih jelasnya lihat tabel
perbandingan di bawah ini
Not Angka ( Solmisasi)
|
Not Balok (Titi Nada)
|
ditulis dengan angka 1 s.d 7
dibaca do, re, mi, fa, so, la , si
|
·
ditulis
dengan huruf balok, huruf yang dipakai adalah A s.d G
|
tinggi rendah nada tidak tetap
|
·
tinggi
rendah nada tetap misal a = 440 Mhz
|
terdiri dari 3 oktaf, yaitu :
rendah, sedang dan tinggi
|
·
terdiri
dari 8 oktaf, yaitu : Contra, Sub Contra, Besar, Kecil, Kecil bergaris 1,
Kecil Bergaris 2, Kecil Bergaris 3, dan Kecil Bergaris 4
|
Not Balok dilambangkan dengan gambar notasi, dengan bagian-bagian
sebagai berikut :
Not Balok ditulis pada SANGKAR NADA.
Sangkar Nada adalah tempat menulis not balok yang
terdiri dari 5 garis paranada dan 4 spasi, yang cara menghitungnya dari bawah,
lihat gambar di bawah ini
5. Cara Penulisan
Letak titi nada ditentukan oleh kepala titi nada. Jika
titinada memakai tiang titinada, maka ada batasan-batasan khusus dalam
pembuatan tiang titinada. Panjang tiang titinad kira-kira 2 kali dari panjang
kepala titinada. Untuk lebih jelasnya cermati teori di bawah ini :
·
Jika titinada terletak di bawah garis ketiga, maka
tiangnya ke atas
·
Jika titinada terletak di atas garis ketiga, maka
tianya ke bawah
·
Jika titinada tepat pada garis ketiga, tiangnya boleh
ke atas boleh juga ke bawah, TETAPI biasanya mengikuti not yang berada di depannya.
6. Bendera Titinada
a. Bendera Titinada selalu melambai ke kanan, baik yang tiangnya ke atas
maupun ke bawah
b. Bendera dapat diganti dengan garis lurus yang menuju satu arah apabila
digunakan untuk menggabungkan 2 nada atau lebih
c. Banyaknya garis sama dengan banyak bendera
7. Harga dan Nilai Nada
Harga dan nilai nada dalam not balok dibedakan dari bentuk
lambangnya, perhatikan tabel di bawah ini :
NO
|
BENTUK
|
HARGA
|
NILAI
|
1
|
|
1 = 4/4 (penuh)
|
4 ketuk
|
2
|
|
½ = 2/4
|
2 ketuk
|
3
|
|
¼
|
1 ketuk
|
4
|
|
1/8
|
½ ketuk
|
5
|
|
1/16
|
¼ ketuk
|
Dst
|
Tambah bendera
|
Selalu dibagi 2 dari atasnya
|
8. Tangga Nada
Tangga Nada adalah deretan atau susunan nada yang
teratur tinggi rendahnya dan mempunyai pola jarak tertentu
Aturan-aturan
dalam menyusun tangga nada adalah sebagai berikut :
1. Nada yang pertama sama dengan nada yang terakhir, tetapi
beda oktaf
2. Mulailah dengan Huruf Besar (oktaf Besar) dan
diakhiri Huruf Kecil (oktaf Kecil)
3. Perubahan Huruf (oktaf) apabila melewati nada c
4. Tidak boleh terjadi ada 2 tanda kromatis yang
berbeda, (mengenai tanda kromatis buka materi 12)
Dilihat dari
Jaraknya Tangga Nada dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Tangga Nada Kromatis
Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang mempunyai pola jarak 1/2 saja
contoh :
(1) C Kromatis = C - Cis - D - Dis - E - F - Fis - G - Gis - A - Ais
- B -c
(2) Es Kromatis = Es - E - F - Ges - G - As - A - Bes - B - c - des - d -
es
2. Tangga Nada Debusian
Tangga nada debusian adalah tangga nada yang mempunyai pola jarak 1 saja
contoh :
(1) C Debusian = C - D - E - Fis - Gis - Ais - c
(2) Bes Debusian = Bes - c - d - e - ges - as - bes
3. Tangga Nada Diatonis
Tangga nada Diatonis adalah tangga nada yang mempunyai
pola jarak 1 dan 1/2
Tangga nada semacam ini ada 2 macam, yaitu :
a. Tangga nada Mayor
Tangga nada Mayor adalah tangga nada yang mempunyai pola jarak : 1 - 1 -
1/2 - 1 - 1 - 1 - 1/2
Tangga nada Mayor disebut juga sebagai tangga nada Mutlak, artinya sebuah
tangga nada yang susunan nadanya terdiri dari semua jenis nada (dalam hal ini
diaplikasikan sebagai nama nada/huruf) harus tertulis tidak ada yang kurang
tidak ada yang dobel, Oleh sebab itu sebelum menyesuaikan aturan jarak harus
disusun dulu abjad/huruf
contoh :
(1) G Mayor = G - A - B - c - d - e - fis - g
(2) F Mayor = F - G - A - Bes - c - d - e - f
b. Tangga nada Minor
Tangga nada Mayor adalah tangga nada yang mempunyai pola jarak : 1 - 1/2 -
1 - 1 - 1/2 - 1 - 1
contoh :
(1) E minor = E - Fis - G - A - B - c - d - e
(2) D minor = D - E - F - G - A - Bes - c – d
Kalau kita
lihat susunan nada di atas bisa disimpulkan bahwa :
- Susunan nada
dalam tangga nada minor diambil dari susunan tangga nada Mayor, tetapi
dimulai dari nada yang ke 6. Hal semacam ini dinamakan
tangga nada PARAREL.
- tangga nada
Pararel adalah tangga nada yang mempunyai anggota nada yang sama, seperti
contoh di tas G Mayor = E minor dan D minor = F Mayor
Karena perkembangan jaman, musikpun ikut berkembang
sehingga dalam penggunaan tangga nada minor berkembang menjadi 4 macam, yaitu :
- Tangga nada minor Asli, adalah tangga
nada minor seperti di atas yaitu tangga nada minor yang mengacu pada
jarak 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1. tangga nada minor Asli disebut
juga tangga nada minor diatonis. misalnya >> A Minor = A - B -
c - d - e - f - g - a
- Tangga nada minor Harmonis, adalah
tangga nada minor asli yang nada ke 7 dinaikkan. misalnya A Minor Harmonis
= A - B - c - d - e - f - gis- a
- Tangga
nada minor Melodis, adalah tangga nada minor asli yang nada ke
6 dan 7 dinaikkan.
misalnya A Minor Melodis = A -
B - c - d - e - fis - gis- a
- Tangga
nada minor Zigana, adalah tangga nada minor asli yang nada ke
4, 6 dan 7 dinaikkan.
misalnya A Minor Harmonis = A -
B - c - dis - e - fis - gis- a
9. Tanda Diam
Tanda diam adalah tanda untuk istirahat. Dalam not
angka tanda diam ditulis dengan angka nol ( 0 ). Tetapi dalam notasi balok
tanda diam dilambangkan sebagai berikut :
| 0 0 0 0
| 0 0 x x
| 0 x x
x | 0x x
x x | 0x x x
x x |
Tanda titik
dalam not balok berfungsi menambah 1/2 harga dari harga yang di depannya.
Contoh :
= 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4
nilainya 3 ketuk
= 1/4 + 1/8 + 1/16 = 4/16 + 2/16 + 1/16 = 7/16
nilainya 1 3/4 ketuk
10. Garis Bantu
- Garis bantu
adalah garis yang dibuat di luar Sangkar Nada.
- Garis bantu
dibuat hanya untuk keperluan penulisan nada yang tidak bisa ditulis dalam
sangkar nada.
- Panjang Garis
bantu hanya untuk 1 nada
- Spasi Garis
bantu dibuat seimbang dengan sangkar nada
- Garis bantu
bisa dibuat di atas atau di bawah sangkar nada
- Penulisan
garis bantu hanya jika diperlukan.
11. Tanda Kunci
- Tanda Kunci adalah tanda yang ditulis pada awal
sangkar nada
- Tanda Kunci berfungsi untuk menunjukkan letak nada
- Macam Tanda Kunci ada 3 macam, yaitu :
1). Kunci C
> Kunci C ada 5 macam yang
ditulis pada masing-masing garis para nada, yang mempunyai fungsi
masing-masing. Jika ditulis pada :
a. garis 1 = untuk menuliskan suara Sopran
b. garis 2 = untuk menuliskan suara Mezzo Sopran
c. garis 3 = untuk menuliskan suara Tenor
d. garis 4 = untuk menuliskan suara Bariton
e. garis 5 = untuk menuliskan suara Bass
> Nada yang sejajar dengan Tanda
Kunci adalah nada c1
2) Kunci F
> Kunci F untuk menuliskan nada rendah ( Alto, Tenor, Bariton)
> Nada yang terletak pada garis ke 4 adalah nada f
> Kunci G untuk menuliskan suara tinggi ( Sopran, Mezzo Sopran,
Alto )
> Nada yang terletak pada garis ke 2 adalah nada g'
12. Tanda Kromatis
> Tanda Kromatis adalah tanda yang ditulis di
depan nada
> Tanda Kromatis berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan 1/2 laras
> Kekuatan Tanda Kromatis hanya dalam 1 birama
Macam Tanda Kromatis ada 5 macam, yaitu :
1. Tanda Kruis
- Bentuknya
- Gunanya untuk menaikkan nada 1/2
laras
- imbuhan : nada yang mendapat tanda
kruis diberi imbuhan "IS"
2. Tanda Mol
- Bentuknya
- Gunanya untuk menurunkan nada 1/2
laras
- imbuhan :
nada yang mendapat tanda Mol diberi imbuhan "ES/S", Es:
untuk huruf mati/ S untuk huruf hidup
3. Tanda Pugar
- Bentuknya
- Gunanya untuk mengembalikan ke
nada semula
- imbuhan : nada yang mendapat
tanda Pugar semua imbuhan dihilangkan
4. Tanda Double Mol
- Bentuknya
- Gunanya untuk menurunkan nada 2 x
1/2 laras
- imbuhan :
nada yang mendapat tanda Double Mol diberi imbuhan "ESES/SES", Eses:
untuk huruf mati/ Ses untuk huruf hidup
5. Tanda Kruis
- Bentuknya
- Gunanya untuk menaikkan nada 2 x
1/2 laras
- imbuhan : nada yang mendapat
tanda Double Mol diberi imbuhan "ISIS"
- contoh
:
13. Interval
Interval adalah jarak antara nada yang satu dengan
nada yang lainnya. Jarak terdekat adalah 1/2.
Perhatikan Penggaris Nada di bawah ini :
Contoh :
1. D -
Fis = 2
2. Ais - Dis = 3 1/2
3. Eis - F = 0 (nol)
-> tidak berjarak, nada seperti ini disebut nada Enharmonis
Nada
Enharmonis adalah nada yang tingginya sama, tetapi namanya berbeda. Atau nada yang
berjarak 0 (nol).
Contoh nada enharmonis adalah :
1. Bis - c
2. Ais - Bes
3. E - Fes, dan lain-lain
14. Dinamik dan Tempo
·
Tanda Dinamik
- Tanda dinamik
adalah tanda untuk mengatur kuat lemahnya suatu lagu, atau keras lembutnya
suatu lagu
- Tanda dinamik biasanya ditulis
pada bagian lagu yang diinginkan perubahannya
- Tanda dinamik biasanya ditampilkan
dengan singkatan atau tanda tertentu
- Contoh tanda dinamik yang biasa
dan sering digunakan adalah :
NO
|
SINGKATAN
|
ISTILAH
|
ARTI
|
1
|
P
|
Piano
|
Lembut
|
2
|
Pp
|
Pianissimo
|
Sangat
lembut
|
3
|
Mp
|
mezzo
piano
|
Agak
lembut
|
4
|
F
|
Forte
|
Keras
|
5
|
Ff
|
Fortissimo
|
Sangat
keras
|
6
|
Mf
|
mezzo forte
|
Agak keras
|
7
|
Sfz
|
Sforzando
|
Suara
dengan tekanan
|
8
|
cress atau
<
|
Crescendo
|
Makin lama
makin keras
|
9
|
decress
atau >
|
decressendo
|
Makin lama
makin lembut
|
10
|
Sfp
|
sforzato piano
|
Suara
mendadak keras ke lemah
|
·
Tanda Tempo
- Tanda tempo adalah tanda untuk
mengatur cepat lambatnya suatu lagu
- Tanda tempo
biasanya ditulis pada awal lagu, kadang-kadang juga pada bagian lagu yang
diinginkan perubahannya
- Tanda dinamik biasanya ditampilkan
dengan singkatan atau tanda tertentu
- Contoh tanda tempo yang biasa dan
sering digunakan adalah :
a. Tanda
Tempo Lambat
NO
|
ISTILAH
|
ARTI
|
1
|
Largo
|
Lambat dan
Lebar
|
2
|
Largissimo
|
Lambat dan
Berat
|
3
|
Largetto
|
Sangat
lambat
|
4
|
Adagio
|
Lambat
tetapi gagah dengan perasaan
|
5
|
Grave
|
Lebih
lambat dari largissimo
|
6
|
Lento
|
Melandai
|
b. Tanda Tempo Sedang
NO
|
ISTILAH
|
ARTI
|
1
|
Andante
|
Sedang
|
2
|
Andantino
|
Lebih
lambat dari andante
|
3
|
Moderato
|
Lebih
cepat dari andante
|
c. Tanda Tempo Cepat
NO
|
ISTILAH
|
ARTI
|
1
|
Allegro
|
Cepat
|
2
|
Allegrissimo
|
Cepat sekali
|
3
|
Allegretto
|
Kurang
cepat
|
4
|
Vivace
|
Cepat dan
lincah
|
5
|
Presto
|
Cepat
seperti tergesa-gesa
|
d. Tanda Tempo Perubahan
NO
|
ISTILAH
|
ARTI
|
1
|
Ritenuto
|
Makin lama
makin lambat
|
2
|
Ritardando
|
Kamin
berkurang kecepatannya
|
3
|
Ralletando
|
Makin lama
makin lambat dan melemah
|
4
|
A tempo
|
Kembali ke
tempo semula
|
5
|
Accelerando
|
Makin lama
makin cepat
|
6
|
stringgendo
|
Tergesa-gesa
mendadak makin cepat
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar